Sunday, February 24, 2019

Menyajikan hasil administrasi sistem operasi

menyajikan hasil administrasi sumber daya jaringan



Konfigurasi Sharing Resource Data
  1. pastikan komputer kita telah terhubung dalam suatu jaringan
  2. Tentukan terlebih dahulu file mana yang akan terlebih dahulu di sharing dalam jaringan caranya: 
    Buka Windows Explorer >> klik pada Drive Local Disk (D:) di sisi sebelah kiri >> klik kanan pada salah satu folder yang ada di sisi sebelah kanan, dalam contoh ini pada folder Tutorial >> [Share with] >> [Specific people…].
    Tentukan terlebih dahulu file mana yang akan terlebih dahulu di sharing dalam jaringan caranya:
  3. Pada jendela File Sharing yang muncul, klik dropdown kotak user dan pilih “Everyone” >> [Add] >> [Share] >> [Done].
    File Sharing yang muncul
  4. Selanjutnya pada jendela Advanced sharing settings, buat konfigurasi seperti gambar berikut, kemudian akhiri dengan memilih tombol [Save changes].
    jendela Advanced sharing settings

Menguji hasil sharing resource dalam jaringan
  1. Sampai disini proses sharing file pada komputer 1 telah selesai, dan pada komputer yang masih dalam 1 jaringan tinggal ketik ip komputer tadi dengan >> Windows + R >> 
  2. ketik ip komp 1 >> \\10.10.1.112
    ketik ip komp 1 >> \\10.10.1.112
  3. maka file yang tadi telah di share akan muncul di layar seperti dibawah ini
    Menguji hasil sharing resource dalam jaringan

Memahami administrasi sistem operasi

1. Perintah-Perintah Dasar Sistem Operasi (DOS)
DOS merupakan sistem operasi yang menggunakan interface command-line yang digunakan para pengguna komputer pada dekade tahun 1980-an. Untuk fasilitas booting komputer dan menjalankan beberapa aplikasi software, misalnya WS dan Lotus. Masih banyak Fungsi DOSyang digunakan pada zaman sekarang, terutama dalam menyelesaikan beberapa troubleshooting pada hardware komputer. Walaupun bisa juga dilakukan pada sistem operasi berbasis GUI. 
Berikut ini fungsi-fungsi DOS:
· Mengorganisasikan atau mengendalikan kegiatan komputer
· Mengatur memori
· Mengatur proses input dan output data
· Management file
· Management directory


Dalam menggunakan DOS diperlukan pemahaman tentang perintah perintah untuk menjalankan DOS. Untuk masuk ke DOS sendiri cukup klik run-cmd-enter. 

Beberapa peritah yang dapat anda gunakan dalam DOS:

a. CD : Memindah direktori.
misalnya cd windows, untuk pindah ke direktori windows

b. Copy: Meng-copy file

c. Copy file1.txt filebaru.txt
Meng-copy file1.txt, nama file hasil copy-an adalah filebaru.txt. Jadi akan terdapat file1.txt dan filebaru.txt dengan isi yang sama. Ganti file1.txt dan filebaru.txt dengan nama file yang akan Anda copy

d. copy file1.txt c:\data
Mengcopy file1.txt ke directory data pada drive C (nama file hasil copy-an adalah file1.txt)

e. copy file1.txt c:\data\filebaru.txt
Meng-copy file1.txt ke directory data dengan nama file hasil copy-an filebaru.txt

f. dir : menampilkan file dan direktori

g. dir d: membuka file di direktori d

h. dir /w
Menampilkan file dan directory secara “singkat” (cuma menampilkan nama file atau directory saja, tidak ada keterangan ekstensi, ukuran file, tanggal dan jam)

i. ren: Mengganti nama file

j. ren filelama.txt filebaru.txt
Mengganti nama file filelama.txt menjadi filebaru.txt

Itu tadi adalah perintah umum yang dipakai dalam DOS..Sekarang saya akan memberikan perintah perintah dasar dalam DOS:

· ATTRIB =>Perintah eksternal Untuk melihat/mengubah atribut file
· CLS =>Perintah internal Untuk menghapus layar monitor
· COPY =>Perintah internal Untuk mengcopi file
· DEL =>Perintah internal Untuk menghapus file
· DIR =>Perintah internal Untuk melihat daftar file/folder di folder/direktori tertentu
· MD =>Perintah internal Untuk membuat direktori/folder baru
· RD =>Perintah internal Untuk menghapus folder (folder kosong)
· REN =>Perintah internal Untuk mengubah nama file/folder
· TYPE =>Perintah internal Untuk melihat isi file
· EDIT =>Perintah eksternal. Untuk mengedit file teks (interaktif)
· FDISK =>Perintah eksternal. Untuk melihat/mengubah/membuat partisi harddisk
· FORMAT =>Perintah eksternal. Untuk memformat disket/harddisk
· MORE =>Untuk mencegah tampilan menggulung terus-menerus


2. Registry Editor
Regedit adalah database hirarki yang digunakan untuk mengatur informasi yang dibutuhkan oleh Sistem Windows..regedit menampilkan Registry ke dalamformat yang hampir mirip dengan Windows Explorer yang sering anda gunakan. Di dalam regedit tersebut anda dapat mengedit informasi untuk sistem semau anda..tetapi tidak bisa sembarangan. Dan harus mengetahui apa fungsi dari setiap informasi yang ada pada regedit.

Fungsi regedit adalah untuk melihat, membuat atau memodifikasi registry di dalam Windows. Sedangkan Gpedit.msc digunakan untuk melihat, membuat, dan memodifikasi Group Policy, yang digunakan untuk mengelola beberapa pengaturan di dalam setiap pengguna dan lingkungan Windows serta menyimpannya di dalam registry.

Registry terdiri dari beberapa bagian yang disebut key atau kunci. Terdapat enam macam key utama pada registry, yaitu :

a. HKEY_LOCAL_MACHINE
Sering disebut sebagai HKLM, merupakan sebuah tempat penyimpanan untuk konfigurasi sistem yang bersangkutan, yang terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak. Semua yang terdapat di dalam anak pohon ini diaplikasikan kepada semua pengguna.

b. HKEY_USERS
Sering disebut sebagai HKU, merupakan tempat penyimpanan untuk konfigurasi setiap pengguna yang terdaftar di dalam komputer yang bersangkutan. Setiap anak kunci dari anak pohon ini diidentifikasikan dengan menggunakan nomor Security Identifier (SID) yang dimiliki oleh pengguna. Ketika pengguna melakukan logon, SID yang cocok akan dimuat ke dalam anak pohon HKEY_CURRENT_USER

c. HKEY_CLASSES_ROOT
Sering disebut sebagai HKCR, merupakan tempat penyimpanan untuk konfigurasi asosiasi/pemetaan ekstensi sebuah berkas atau objek Object Linking and Embedding (OLE) dengan aplikasi yang dapat menanganinya. Sebagai contoh, berkas berekstensi .txt akan ditangani oleh aplikasi editor teks seperti Notepad dan masih banyak lainnya.

d. HKEY_CURRENT_CONFIG
Sering disebut sebagai HKCC, merupakan tempat penyimpanan untuk konfigurasi perangkat keras dan sistem operasi yang sedang digunakan saat itu, yang diperoleh pada saat proses booting dilakukan. Informasi yang disimpan di sini bersifat volatil dan tidak disimpan secara permanen ke dalam berkas penampung registry, tapi akan selalu dibuat setiap kali proses booting dilakukan.

e. HKEY_DYN_DATA
Yang hanya terdapat di dalam Windows 95, Windows 98, dan Windows Millennium Edition, merupakan tempat penyimpanan konfigurasi dinamis untuk semua perangkat keras plug-and-play. Tidak ada padanannya dalam Windows NT, tapi dalam Windows NT 5.x, terdapat sebuah anak pohon HKEY_PERFORMANCE_DATA, yang hanya digunakan untuk mengumpulkan informasi performance counter Windows 2000, mengingat semua konfigurasi perangkat keras disimpan di dalam HKEY_LOCAL_MACHINE\HARDWARE\.


3. Dekstop Environment (System and Security, Network and Internet)
a. System and Security
Berisi semua alat yang akan digunakan untuk melakukan sistem, administrasi, dan tugas-tugas yang berhubungan dengan keamanan. Katagorinya adalah:

1. Action Center
Untuk melihat security dan maintenance pada Windows dan untuk melakukan trubleshooting maupun recovery.

2. Windows Firewall
Untuk meningkatkan keamanan dari serangan jaringan, dll.

3. System
Untuk melihat spesifikasi komputer

4. Windows Update
Untuk menerima data update secara otomatis

5. Backup and Restore
Untuk mengembalikan (restore) komputer dalam keadaan backup

b. Network and Internet
1. Network and Sharing Center
Untuk melihat status jaringan, mengoneksikan ke jaringan melihat perangkat yang digunkan dalam jaringan, dan terdapat pengaturan wireless.

2. Home Group
Untuk mengatur jaringan peer-to-peer yang telah di desain ulang dan untuk mempermudah user untuk melakukan setup home network

3. Internet Options
Untuk mengatur browser Internet Explorer.

4. Dekstop Environment (Hardware and Sound, Programs)
c. Hardware and Sound
1. Device and Printers
Untuk mengkonfigurasi hardware atau printer yang terdeteksi pada komputer

2. Sound
Untuk mengatur penyuaraan dan hardware yang digunakan paa PC

3. Display
Untuk mengatur resolusi layar komputer, mengatur pencahayaan, dll.

d. Programs
1. Program and Features
Untuk menginstall atau menguninstall program aplikasi atau Windows Update

2. Defalut Programs
Untuk membuat programs kembali ke pengaturan awal

3. Dekstop Gadgets
Untuk mengelola gadgets di dekstop, menuninstall gadgets, dan menambah gadgets untuk di dekstop.


5. Dekstop Environment (User Account and Family Safety, Appearence and Personalization, Clock, Language and region, Ease of Access)
e. User Account
1. User Account
Untuk menambah atau menghapus akun, mengganti gambar akun, mengganti password akun.

2. Parental Controls
Untuk mengatur akun user untuk menjalankan program tertentu.

f. Appearence and Personalization
1. Personalization
Untuk mengganti tema, background dekstop, screen saver, dll

2. Display
Untuk mengatur resolusi layar, mengatur ukuran teks

3. Dekstop Gadgets
Untuk mengelola gadgets di dekstop

4. Taskbar and Start Menu
Untuk mengatur Start Menu, ikon pada taskbar, dan gambar Start Menu.

5. Folder Options
Untuk mengatur pengaturan folder, seperti hidden folder,dll

6. Fonts
Untuk mengatur size dan fonts

g. Clock, Language and Region
1. Date and Time
Untuk mengatur tanggal, waktu, zona waktu, dll

2. Region and Language
Untuk mengatur bahasa, mata uang, fotmat waktu, dll

h. Ease of Access
Untuk menyesuaikan pengaturan komputer, untuk penglihatan, pendengaran, dan mobilitas serta mengkonfigurasi pengenalan suara.

Melakukan instalasi sistem operasi closed source

MENGINSTAL SYSTEM OPERASI OPEN SOURCE

Berikut ini adalah cara menginstal UBUNTU 10.10 Maverick Meerkat pada Laptop ACER 4738z diatas system operasi Windows 7 hal ini dimaksudkan agar nanti dapat menjadi dual boot Windows dan Ubuntu

1.Siapkan CD installer atau master Ubuntu 10.10 dan Laptop Acer 4738z yang akan kita instal

2.Pada system Windows7 yang sudah ada lakukan back-up data pada partisi harddisk yang akan kita isi system ubuntu minimal 10GB partisi kosong hal ini karena kita tidak akan menggunakan Ubuntu untuk seluruh harddisk. Untuk mempermudah lakukan rename pada drive yang akan diisi Ubuntu dan format drive tersebut

3.Restart laptop dan masukkan CD master/installer Ubuntu 10.10 pada DVD-RW

4.Takan F2 untuk masuk pada BIOS lalu atur pada boot device priority menjadi 1.DVD-RW, 2.SATA-Harddisk lalu tekan F10 untuk menyimpan lalu tekan Enter

5.Tunggu beberapa saat hingga file selesai di load



6.Tak lama kemudian muncul wizard instalasi. .Pilih bahasa yang ingin gunakan lalu klik tombol “Install Ubuntu” untuk melanjutkan…



Catatan: Jika belum ingin mengistal Ubuntu 10.10 namun ingin mencoba merasakan sistem operasi ini, klik tombol “Try Ubuntu” untuk menjalankan Ubuntu 10.10 sebagai Live CD.

7.Kali ini kita akan menginstal Ubuntu dengan koneksi ke internet agar dapat langsung update dan driver otomatis akan terinstal..Hal ini dapat men-download pembaruan saat proses instalasi dan/atau menginstal software pihak ketiga, seperti dukungan MP3, hanya dapat dilakukan jika kita memiliki koneksi internet saat instalasi.tetapi instalai ini akan membutuhkan waktu yanglebih lama. Beri tanda centang pada Download updates while installing dan Instal this third-party software


8.Selanjutnya ada 3 pilihan pada Allocate Drives Space
  1. Install alongside other operating systems – Instal bersama sistem operasi lain
  2. Erase and use the entire disk – Menghapus dan menggunakan seluruh hardisk
  3. Specify partitions manually (advanced) – Menentukan partisi secara manual (untuk tingkat mahir).


pilih pilihan nomor 3 karena kita akan menginstal agar dapat dual boot dengan Windows
Pilih “Specify partitions manually (advanced)” lalu klik tombol “Forward”;
Klik pada drive yang kita siapkan untuk menginstal linux tadi klik tombol "Add"


Pada sizes in Megabytes isikan besarnya ukuran drive misal 15.000 atau 15 GB
pada "type for the new partition " pilih Primary
pada "Location for the new partition pilih Beginning
pada kotak "Use As" pilih file system yang akan digunakan lebih baik pilih ext4 journaling file system karena merupakan yang terbaru dan masa hidupnya masih lama
dan yang terpenting pada Mount Point pilih "root" atau "/" hal ini berfungsi sebagai pilihan drive yang akan di-load oleh komputer saat memilih system operasi jika salah maka Ubuntu tidak bisa booting kemudian klik OK



Mungkin akan muncul layar yang bertuliskan “You have not selected any partitions for use as swap space. …”. Klik tombol Continue saja, ini karena memang kita tidak membuat partisi swap. Atau klik tombol Go Back dan resize kembali Mount Point root (/) menjadi sekitar 18000 (jadi ada sisa 2000), pilih partisi yang tidak terpakai tadi (sisa 2000), dan kemudian klik tombol Add… dan pilih Use as : swap. Tapi sebetulnya tidak perlu membuat partisi swap, cukup nanti dibuat file swap yang bisa diletakkan di dalam partisi root (/), karena performanya sama saja. 



Pada layar akan terlihat Mount point yang kita buat (/). Karena merupakan partisi baru, Used akan bernilai unknown. Klik tombol Install Now.






9.Pada layar “Where are you”, pilih kota tempat Anda berada. bisa diketik, atau dipilih langsung di peta. Klik tombol Forward untuk melanjutkan. 


10.Pada layar “Keyboard layout”, pilih tipe keyboard yang digunakan. biasanya Indonesia menggunakan Keyboard layout USA. Klik tombol Forward untuk melanjutkan. 


11.Pada layar “Who are you?”, masukkan informasi yang diperlukan. Username harus huruf kecil semua tanpa spasi. Yang harus diingat adalah Username dan Password yang nanti akan digunakan untuk login dan melakukan administrasi pada sistem, jangan sampai lupa. Klik tombol Forward dan silakan lihat slide keunggulan Ubuntu sembari menunggu sistem diinstall ke dalam disk. 


Selanjutnya kita tinggal menunggu sampai Ubuntu selesai diinstal

12. Jendela pop-up akan muncul yang memberitahukan bahwa instalasi telah selesai, Anda harus me-restart komputer untuk dapat menggunakan sistem operasi Ubuntu yang baru saja diinstal. Klik tombol “Restart Now”…


13.CD/DVD instalasi akan dikeluarkan, ambil CD/DVD itu lalu tekan “Enter” untuk me-reboot. Komputer akan di-restart dan dalam beberapa detik. Saat komputer meminta untuk memilih system operasi yaitu Windows dan Ubuntu 10.10 pilih Ubuntu
kemudian kita akan melihat scrren splash Ubuntu 10.10 Maverick Meerkat


14.Pada layar login, klik username lalu masukan password Anda. Klik tombol “Log In” atau tekan Enter untuk log in…


15.Linux Ubuntu 10.10 Maverick meerkat telah selesai Diinstal

Memahami instalasi sistem operasi closed source

INSTALASI SISTEM OPERASI CLOSED SOURCE

  1. Partisi Harddisk dan Sistem File

a) Partisi harddisk


Partisi Harddisk adalah pembagian harddisk menjadi beberapa bagian secara logical. Atau seakan-akan harddisk diberi sekat-sekat.
Kegunaan Partisi Harddisk :
  • Menjaga Data agar tetap aman, dengan pemisahan data dengan system maka ketika system rusak data tidak terpengaruh
  • Menginstall Operating System lebih dari satu. agar bisa dual boot.
  • Mempercepat kerja harddisk.
  • Mengakali harddisk yang mengalami bad sector secara fisik (misal platter tergores oleh head harddisk). Untuk bad sector secara magnetis dapat diatasi dengan low level formatting. Diakali dengan cara membuat partisi di antara partisi yang bad sector dan mengosongkan (unpartioned) partisi yang bad sector.
    1. Jenis-jenis partisi :

    1. Primary Partitions
    Adalah jenis partisi yang hanya bisa memiliki satu file system. Jumlah maksimal dari partisi ini max 4.
    1. Extended Partitions
    Adalah jenis partisi yang menjadi wadah dari drive logical, partisi ini dapat memiliki beberapa partisi di dalamnya yaitu partisi logical. Tapi untuk partisi jenis ini max 1. Pada partisi ini tidak bisa diisi file system. Partisi Extended akan mengambil jatah partisi primary.
    1. Logical Partitions
    Partisi yang menjadi bagian dari extended dimana apabila kita ingin membuat file system di dalam extended harus memiliki partisi logical minimal satu.
    1. Beberapa hal yang harus diwaspadai dalam membuat partisi harddisk :

    • Gunakan Extended apabila anda ingin membuat partisi lebih dari 4. Untuk membuat partisi lebih dari 4 maka 3 partisi bisa berupa primary dan yang ke 4 adalah partisi extended. Baru partisi yang selanjutnya dibuat di dalam extended.
    • Taruh Extended di paling belakang. Menaruh primary partition di belakang extended akan menyebabkan salah pembacaan pada OS terutama pada Linux.
    • Akan lebih bijak kalau anda hanya membuat satu partisi primary dan sisanya diisi oleh extended. Sehingga akan lebih mudah dalam perombakan partisi di kemudian hari.
    • Pada OS Linux disarankan anda membuat partisi secara berurutan dalam hal cylindernya. Karena apabila tidak berurutan cylindernya misal anda mengubah partisi di tengah-tengah maka partisi akan salah penamaannya, dan bisa saja system anda bisa tidak bekerja dengan baik.
    • Pada linux partisi primer dan extended akan memiliki penamaan /dev/hda1 – 4 sedangkan untuk logical akan memiliki penamaan /dev/hda5 ke atas.
    1. Master Boot Record (MBR)

    Adalah sector pertama (sector zero) dari harddisk. Dimana pada MBR berisi boot loader (yaitu aplikasi yang bertugas untuk yang menentukan dimana letak suatu OS sehingga BIOS dapat melakukan boot ke OS). Selain itu juga pada MBR ini juga berisi partition table yaitu informasi yang berisi besar alokasi setiap partisi pada harddisk. Oleh sebab itu kalau MBR mengalami bad sector bisa dikatakan suatu harddisk tidak bisa digunakan lagi karena partisi tidak bisa dibentuk yang menyebabkan tidak bisa dibuatnya suatu file system

    b) File sistem

    Adalah metode dalam menyimpan dan mengorganisasi file dan data di dalamnya agar dapat mudah dicari dan diakses.
    1. Jenis-jenis File Sistem Di Windows

  • FAT 16
adalah file system yang diperkenalakan pada era MSDOS. Dengan menggunakan cluster address 16 bit sehingga memungkinkan besar partisi hingga 2GB. Penamaan suatu file menggunakan metode 8.3 (8 nama file dan 3 extention).
  • FAT 32
adalah pengembangan dari FAT 16, diperkenalkan pada era windows 98. Dengan menggunakan cluster address 32 bit memungkinkan besar partisi hingga 124 GB tetapi bila anda memformat dari windows maka hanya terbatas hingga 32 GB. Besar maximal file adalah 4 GB (jadi kalau anda menyimpan image DVD belum tentu cukup).
  • NTFS
adalah file system yang digunakan pada windows berbasis NT (NT, 2000, XP, 2003, Vista). Pada file system ini besar partisi max 256 Terra Byte sedangkan besar datanya 16 Terra Byte. NTFS support terhadap metadata, yaitu database yang berisi informasi suatu file.
  1. Jenis-jenis File Sistem Di Linux

  • Ext2
adalah file sistem yang diperuntukan untuk Linux. Ext2 membagi file sistem menjadi blocks. Secara teori dengan block 1 KB, Ext2 dapat menyimpan satu file hingga 16 GB dengan besar partisi mencapai 4 TB( Tera Byte).
  • Ext3
adalah penerusan dari Ext2 dengan penambaham fitur journaling file system. Journaling file system adalah file sistem yang menyimpan log perubahan di jurnal sebelum ditulis ke dalam harddisk sehingga file sistem tidak corrupt ketika komputer mati tiba-tiba atau sistem yang crash.
  • Ext4
Dirilis secara komplet dan stabil berawal dari kernel 2.6.28. Ext4 mempunyai pengalamatan 48-bit block yang artinya dia akan mempunyai 1EB=1,048,576 TB ukuran maksimum file size-nya, fastfsck, journal check-summing, dan defragmentation support.
  • Reiser file sistem
Memiliki jurnal yang cepat, mirip Ext3 file sistem. Dibuat berdasarkanbalance tree yang lebih cepat dan efisien dalam pemanfaatan disk. Jika kita menulis file100 bytes, hanya ditempatkan dalam satu blol. File sistem lain menempatkannya dalam 100 blok dan menghemat disk sampai 6 %.
  • Swap
adalah jenis file sistem yang digunakan sebagai virtual memori. Virtual memori adalah bagian dari harddisk yang digunakan untuk menyimpan data-data memori apabilamemory full. Besar swap yang dibutuhkan 2 x kapasitas RAM. Namun, bila anda memiliki memori yang besar, anda cukup gunakan 1 x kapasitas RAM atau lebih kecil.
  1. Metode Instalasi Sistem Operasi Clean Install

Metode ini dilakukan jika OS sebelumnya tidak bisa di upgrade sehingga harus dilakukan pembersihan atau penghapusan OS sebelumnya dengan cara menghapus semua data pada partisi tempat OS yang sebelumnya dan membutuhkan software untuk menginstal OS yang baru. Proses ini juga merusak OS yang sebelumnya.
  1. Metode Instalasi Sistem Operasi Upgrade

Jika OS yang akan kita install masih dalam platform OS yang sama, kita hanya melakukan upgrade. Dengan upgrade, sistem pengaturan konfigurasi, aplikasi dan data tetap tersimpan.Metode Ini hanya menggantikan file OS lama dengan file OS baru.
  1. Metode Instalasi Sistem Operasi Multi-boot

Hal ini dimungkinkan untuk menginstal lebih dari satu OS di komputer untuk membuat sistem multi-boot. Setiap OS terkandung dalam partisi sendiri dan dapat memiliki file sendiri dan pengaturan konfigurasi. Pada start-up, pengguna disajikan dengan menu untuk memilih OS yang diinginkan. Hanya satu OS dapat berjalan pada satu waktu dan mengendalikan semua perangkat keras
  1. Metode Instalasi Sistem Operasi Virtualization

Virtualisasi adalah teknik yang sering digunakan pada server. Hal ini memungkinkan beberapa salinan dari sebuah OS yang akan dijalankan pada satu set perangkat keras, sehingga menciptakan banyak mesin virtual. Setiap mesin virtual dapat diperlakukan sebagai komputer yang terpisah. Hal ini memungkinkan sumber daya fisik tunggal untuk berfungsi sebagai sumber daya beberapa logical.

Menyajikan Proses Booting pada Sistem Operasi Closed Source


PROSES BOOTING PADA SISTEM OPERASI CLOSED SOURCE

1.Boot Manager

Boot manager adalah suatu aplikasi yang menjadi bawaan dari semua jenis Linux untuk mengatur proses booting agar dapat digunakan untuk multiple boot. Sebagai contoh Kita telah meng-install Windows XP dan ingin meng-install Linux Ubuntu maka secara otomatis bila Linux telah terinstall di hardisk maka Linux akan membuat pilihan booting untuk multiple boot.

Proses booting adalah suatu proses yang terjadi pada saat seseorang menghidupkan komputer, dimana masuknya arus listrik ke dalam peralatan komputer.

a.Pada windows, proses start up booting dapat diuraikan sebagai berikut:

1.MBR (Master Boot Record) adalah sebuah program yang sangat kecil yang terdapat pada sector pertama hardisk, MBR kemudian me-load suatu program bernama NTLDR ke dalam memori.

2.NTLDR kemudian memindahkan komputer ke “flat memory model” (bypassing the 640KB memory restrictions placed on PCs) kemudian membaca file BOOT.INI.

3.Jika komputer mempunyai beberapa partisi yang bootable, NTLDR akan menggunakan informasi yang terdapat pada file BOOT.INI untuk menampilkan pilihan boot, apabila hanya terinstall windows xp saja maka tampilan menu akan dilewati dan windows akan me-load windows xp.

4.Sebelum meload Windows XP, NTLDR membuka program lain ke dalam memory yang disebut NDETEC.COM. File ini melakukan pengecekan semua hardware yang terdapat pada komputer. Setelah semua hardware ditemukan, NDTECT.COM memberikan kembali informasi tersebut ke NTLDR.

5.NTLDR kemudian berusaha me-load versi Windows XP yang dipilih pada step 3. Hal ini dilakukan dengan menemukan file NTOSKRNL pada folder System32 yang terdapat pada directory windows xp . NTOSKRNL adalah program utama pada system operasi windows yaitu sebuah “kernel” Setelah kernel tersebut di-load ke memory, NTLDR passes control of the boot process to the kernel and to another file named HAL.DLL. HAL.DLL controls Windows’ famous hardware abstraction layer (HAL)

6.NTOSKRNL kemudian menangani proses boot selanjutnya. Langkah pertama adalah meload beberapa “low-level system drivers”. Kemudian NTOSKRNL me-load semua file-file yang dibutuhkan untuk membuat “core” sistem operasi windows xp.

7.Kemudian, Windows akan memverifikasi apakah terdapat lebih dari satu konfigurasi hardware profile pada komputer, kalau terdapat lebih dari satu hardware profile windows akan menampilkan menu pilihan, tetapi apabila hanya terdapat satu profile maka windows akan langsung me-load default profile.

8.Sesudah windows mengenali hardware profile yang digunakan, windows kemudian me-load semua device driver untuk semua hardware yang terdapat pada komputer, Pada saat ini tampilan monitor menampilkan “Welcome To Windows XP boot screen”

9.Terakhir windows menjalankan semua service yang dijadwalkan secara otomatis. Pada saat ini tampilan monitor menampilkan “logon screen”.

b.Berdasarkan prosesnya, booting dapat dikenali dengan beberapa jenis, yaitu:

1.Cold Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer dalam keadaan mati. Cold boot dilakukan dengan cara menghidupkan komputer dengan menekan tombol switch power. Booting dingin mendaur ulang akses memori acak komputer sekaligus juga menghapus virus-virus yang mungkin berada dalam memori sebelumnya.

2.Warm Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer dialiri listrik kembali dan listrik dimatikan hanya sejenak. Dengan tujuan mengulang kembali proses komputer dari awal. Warm Boot ini biasanya terjadi disebabkan oleh software crash atau terjadi pengaturan ulang dari sistem. Atau Warm boot bisa juga diartikan mengaktifkan kembali tanpa harus dimatikan terlebih dahulu, misalnya dengan menekan tombol reset, atau memencet sekaligus tombol CTRL+ALT+DEL pada sistem operasi Disk Operating System (DOS). Me-restart komputer dengan menekan Ctrl+Alt+Del atau melakukan shutdown dan restart. Booting panas ini dapat dideteksi dan dimanipulasi oleh virus.

3. Soft Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang dikendalikan melalui sistem.

4.Hard Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang dilakukan dengan cara dipaksa.

5.ReBoot → Peristiwa mengulang kembali sistem dari awal. reBoot dilakukan oleh beberapa hal, antara lain seperti sistem tidak bereaksi dalam beberapa lama, atau terjadi perubahan setting dalam sistem.

2.POST (Power On Self Test)

POST (Power on Self-Test) yaitu test yang dilakukan oleh PC untuk mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung PC apakah bekerja dengan baik. POST dilakukan PC pada saat booting, jika PC mengalami suatu masalah maka akan dapat terdeteksi gejala kesalahannnya melalui POST, PC akan memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara yang dihasilkan melalui speaker atau tampilan visual di monitor. Selain itu pesan/peringatan kesalahan juga dapat dideteksi melalui kinerja dari PC, misalkan PC tidak hidup walaupun sumber listrik AC sudah terhubung dan tombol power sudah ditekan.

POST memungkinkan user dapat mendeteksi, mengisolasi, menentukan, dan menemukan kesalahan sehingga dapat memperbaiki penyimpangan atau kerusakan yang terjadi pada PC. Mekanisme POST disediakan oleh semua produk PC atau motherboard dan tersimpan di dalam ROM atau flash ROM BIOS. Secara umum proses dan prosedur yang dilakukan dalam POST pada semua produk motherboard sama. Terdapat beberapa perbedaan yang menjadikan ciri dari produk motherboard tertentu, tetapi pada dasarnya tetap sama.

a.Prosedur POST (Power on Self-Test)
POST dilakukan sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting, proses ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah sebagai berikut :

1.Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply berputar.

2.Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya.

3.Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program POST.

4.Pengecekkan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca data setup (seting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan.

5.Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memory bus dan memory module.

6.Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca/ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.

7.Pengecekkan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor.
Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil dilewati maka PC akan menerima pesan/peringatan kesalahan dari POST. Pesan/peringatan kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkan melalui speaker yang terhubung dengan motherboard atau tampilan di layar monitor sesuai dengan standar masing-masing motherboard.

b.Pesan/Peringatan Kesalahan POST (Power on Self-Test)
Pesan/peringatan kesalahan hasil POST berupa tampilan performance PC, visual di monitor dan beep dari speaker. Sesuai dengan urutan prosedur POST yang dilakukan oleh BIOS maka gejala-gejala permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut:

Memahami proses booting pada Sistem 0perasi closed source

Boot manager

 Boot manager merupakan sebuah aplikasi yang terdapat hampir di seluruh sistem operasi Boot manager ini digunakan untuk multiple boot. Dengan boot manager, kita bisa mengatur proses booting Bila kita menginginkan OS yang kita gunakan dibaca oleh BIOS tanpa menggunakan Disk Boot maka kita memerlukan Boot Loader program yang terinstall pada MBR ( Master Boot Record ).
         
 Boot loader program dimuat di dalam BIOS komputer dan bertugas untuk membaca kernel yang ada di dalam suatu sistem operasi serta memberi kendali terhadap jalannya sistem pada kernel. Kernel akan dapat melakukan inisiasi pada sistem serta mengendalikannya. Sebagai contoh, saat kita ingin menggunakan 2 sistem operasi pada satu komputer, misal ingin menginstall ubuntu dimana kita telah menginstall windows vista di komputer. Apabila ubuntu telah terinstall di hardisk maka secara otomatis ubuntu akan mengeluarkan pilihan booting untuk multiple boot.

POST(power on self test)
  
              POST (Power on Self-Test) yaitu test yang dilakukan oleh PC untuk mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung PC apakah bekerja dengan baik. POST dilakukan PC pada saat booting, jika PC mengalami suatu masalah maka akan dapat terdeteksi gejala kesalahannnya melalui POST, PC akan memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara yang dihasilkan melalui speaker atau tampilan visual di monitor. Selain itu pesan/peringatan kesalahan juga dapat dideteksi melalui kinerja dari PC, misalkan PC tidak hidup walaupun sumber listrik AC sudah terhubung dan tombol power sudah ditekan.
              POST memungkinkan user dapat mendeteksi, mengisolasi, menentukan, dan menemukan kesalahan sehingga dapat memperbaiki penyimpangan atau kerusakan yang terjadi pada PC. Mekanisme POST disediakan oleh semua produk PC atau motherboard dan tersimpan di dalam ROM atau flash ROM BIOS. Secara umum proses dan prosedur yang dilakukan dalam POST pada semua produk motherboard sama. Terdapat beberapa perbedaan yang menjadikan ciri dari produk motherboard tertentu, tetapi pada dasarnya tetap sama.

Prosedur POST (Power on Self-Test)
POST dilakukan sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting, proses ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah sebagai berikut :
·       Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply berputar.
·       Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya
·        Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program POST.
·        Pengecekkan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca data setup (seting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan.
·        Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memory bus dan memory module.
·        Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca/ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.
·        Pengecekkan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor.
·       Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil dilewati maka PC akan menerima pesan/peringatan kesalahan dari POST. Pesan/peringatan kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkan melalui speaker yang terhubung dengan motherboard atau tampilan di layar monitor sesuai dengan standar masing-masing motherboard.

Menyajikan struktur sistem operasi closed source

Peranan Sistem Operasi Dalam Struktur Sistem Komputer

           Dalam struktur sistem komputer, Sistem Operasi merupakan perangkat lunak lapisan pertama yang           diletakkan pada media penyimpan (hard disk) di komputer.

                          
   Computer hardware adalah semua bagian fisik dari komputer, dan dibedakan dengan data yang berada di    dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan perangkat lunak yang menyediakan instruksi untuk              perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya.
   Utilities merupakan perangkat lunak komputer yang didisain untuk membantu proses analisis, konfigurasi,      optimasi, dan membantu pengelolaan sebuah komputer ataupun sistem.
   Peranan dan fungsi sistem operasi tersebut antara lain ialah :
  a. Sebagai kernel, yaitu program yang secara terus-menerus berjalan (running) selama komputer dijalankan.
  b. Sebagai Guardian: yaitu menyediakan kontrol akses yang melindungi file dan memberikan pengawasan           kepada proses pembacaan, penulisan atau eksekusi data dan program..
  c. Sebagai Gatekeeper: mengendalikan siapa saja yang berhak masuk (log) kedalam sistem dan mengawasi       tindakan apa saja yang dapat mereka kerjakan ketika telah log dalam sistem.
 d. Sebagai Optimizer: Mengefisienkan perangkat keras komputer sehingga nyaman untuk dioperasikan oleh      pengguna, menjadwal input oleh pengguna, pengaksesan basis data, proses komunikasi, dan pengeluaran
     (output) untuk meningkatkan kegunaan.
 e. Sebagai Coordinator : menyediakan fasilitas sehingga aktivitas yang kompleks dapat diatur untuk                 dikerjakan dalam urutan yang telah disusun sebelumnya.
 f. Sebagai Programm Controller program pengontrol yaitu program yang digunakan untuk mengontrol               program aplikasi lainnya.
g. Sebagai Server: untuk menyediakan layanan yang sering dibutuhkan pengguna, baik secara eksplisit               maupun implisit, seperti mekanisme akses file, fasilitas interupt.
h. Sebagai Accountant: mengatur waktu CPU (CPU time), penggunaan memori, pemanggilan perangkat I/O     (masukan/keluaran), disk storage dan waktu koneksi terminal.
 i. Sebagai interface (antar muka) yang menjembatani pengguna dengan perangkat keras, menyediakan            lingkungan yang bersahabat dan mudah digunakan (User Friendly). Sehingga pengguna tidak dirumitkan        oleh bahasa mesin atau perangkat level bawah
j. Sistem resources manager : yaitu sebagai pengelola seluruh sumber daya sistem komputer.
k. Sebagai Virtual Machine, yang menyediakan layanan seperti menyembunyikan kompleksitas                         pemrograman dan menyajikan fasilitas yang lebih mudah untuk menggunakan hardware.
2. Arsitektur Sistem Operasi
           Arsitektur perangkat lunak adalah merupakan struktur-struktur yang menjadikan landasan untuk               menentukan keberadaan komponen-komponen perangkat lunak, metode atau cara untuk mengelola             (organisasi) komponenkomponen tersebut untuk saling berinteraksi.
      Arsitektur system operasi adalah merupakan arsitektur perangkat lunak yang digunakan untuk                       membangun suatu perangkat lunak sistem operasi yang akan digunakan dalam sistem komputer.
      Sistem operasi merupakan kumpulan dari program-program (prosedur,fungsi, library) dimana prosedur         dapat saling dipanggil oleh prosedur lain di sistem bila diperlukan”.
      a. Sistem monolitik
              Sistem monolitik Merupakan struktur sistem operasi sederhana yang dilengkapi dengan operasi                 “dual” pelayanan {sistem call} yang diberikan oleh sistem operasi.


                              Gambar 13. Sistem call pada Model struktur monolitik sistem operasi
                                           Gambar 14. Model struktur monolitik sistem operasi
       Mekanisme dan prinsip kerja model struktur monolitik sistem operasi ini adalah sebagai berikut:

  •  User program melakukan “trap” pada karnel
  •  Intruksi berpindah dari user mode ke monitor modedan mentransfer control ke sistem operasi.
  •  Sistem operasi mengecek parameter-parameter dari pemanggilan tersebut, untuk menentukan sistem call mana yang memanggil.
  •  Sistem operasi menunjuk ke suatu table yang berisi slotyang menunjuk sistem call K (Kontrol). 
  •  Kontrol akan dikembalikan kepada user program, jika sistem call telah selesai mengerjakan tugasnya.
      Tatanan ini memberikan suatu struktur dasar dari sistem operasi sebagai berikut :

  •  Program utama meminta service procedure.
  •  Kumpulan service procedure yang dibaca oleh sistem call.
  •  Kumpulan utility procedure yang membantu service procedure
      Keunggulan dari system Monolitik ini adalah: layanan terhadap job-job yang ada bisa dilakukan dengan         cepat karena berada pada satu ruang alamat memory. Sementara itu kelemahan dari system Monolitik           adalah:

  •  Pengujian dan penghilangan kesalahan sulit dilakukan karena tidak dapat dipisahkan dan dilokasikan,
  •  Sulit dalam menyediakan fasilitas pengamanan.
  •  Kurang efisien dalam penggunaan memori dimana setiap computer harus menjalankan kernel yang besar sementara tidak memerlukan seluruh layanan yang disediakan kernel.
  •  Kesalahan pemrograman di satu bagian kernel menyebakan matinya seluruh sistem

      b. Sistem berlapis
               Teknik pendekatan struktur sistem berlapis sistem operasi pada dasarnya dibuat menggunakan                pendekatan top-down, semua fungsi ditentukan dan dibagi menjadi komponen komponen.
                                                     Gambar 15. Model struktur sistem operasi berlapis
         Keuntungan dari model struktur sistem operasi berlapis adalah memiliki semua keunggulan rancangan            modular. Sistem terbagi dalam beberapa modul, setiap modul dan lapisan bisa dirancang, di uji, secara          independen sehingga jika terjadi suatu kesalahan mudah untuk menanganinya. Sementara kelema-han
        dari sistem ini adalah semua fungsi-fungsi dari sistem operasi harus ter-dapat di masing-masing lapisan,           jika terjadi suatu kesalahan bisa jadi semua lapisan harus diprogram ulang.